Kamis, 31 Juli 2014

Hanya menulis, itu saja!

Jujur, aku tak tahu harus memulai dari mana. Aku juga tak mengerti apa yang akan aku utarakan di sini. Aku hanya ingin menulis. Ya, menulis. Mengungkapkan apa yang aku rasakan di sini. Tetapi, apa yang harus aku lakukan? Aku tak pandai mengungkapkan segala sesuatu dengan tulisan. Aku juga tak pandai merangkai kata-kata menjadi sebuah tulisan yang enak untuk dibaca.
Dibaca. Asal kau tahu, aku juga senang membaca. Entah aku suka atau tidak, itu kesimpulan akhirku. Yang jelas, apa yang perlu dan ingin kubaca, akan kubaca. Dan apa yang aku baca? Jawabannya: banyak. Mulai dari buku-buku catatan sekolah yang kutulis rapi karena untuk belajar (sebenarnya tulisanku tidak selalu rapi, hanya saja aku berusaha “merapikan” tulisanku karena aku tak ingin kesulitan membacanya saat mempelajari materinya lagi) dan tentunya buku-buku paket yang dipinjamkan perpustakaan sekolah.
Lalu buku-buku diary yang lama sekali kusimpan dan saat aku menemukannya di lemari bukuku yang paling bawah bertahun-tahun kemudian, warna kertasnya sudah menguning. Aku juga suka membaca koran, majalah, dan tabloid. Biasanya aku pergi ke perpustakaan sekolah untuk membaca koran, majalah, ataupun tabloid yang terbaru. Rubrik yang paling kusuka saat membaca koran adalah koper (Koran Pelajar) yang disusun oleh anak-anak pelajar dari kota maupun kabupaten Blitar. Koper itu memuat tentang informasi-informasi yang menyangkut berbagai kegiatan pelajar. Biasanya juga ada tips-tips untuk hal-hal tertentu.
Sebagai remaja, tentunya aku juga suka sekali dengan yang namanya novel. Novel remaja, novel terjemahan, novel fiksi, novel inspiratif, bahkan novel yang sudah diangkat menjadi film. Novel-novelnya itu ada yang aku punya sendiri, pemberian orang, pinjam teman, pinjam di perpustakaan sekolah, membaca di perpustakaan kota, dan bahkan aku perlu menabung untuk membeli novel yang aku inginkan
Aku beri contoh beberapa novel yang pernah kubaca. Novel Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, dan Edensor karya Andrea Hirata dari tetralogi Laskar Pelangi yang telah menjadi best seller di beberapa Negara itu dan sudah diangkat menjadi film. Untuk novel terjemahan, aku paling suka tulisan karya Rick Riordan. Penulis yang lahir pada 5 Juni 1964 ini mampu membius para pembaca karya-karyanya di sekitar 35 negara. Mengapa tidak? Beberapa novelnya best seller di Negara-negara tersebut. Cerita-cerita fantasinya juga sangat menarik dan membuat penasaran pembacanya. Salah satunya yang seri bestseller Percy Jackson and The Olympians. Bahkan menurutku, setelah novel The Blood of Olympus yang menjadi buku kelima seri The Heroes of Olympus yang akan dirilis pada 7 Oktober nanti dan juga menjadi bestseller, seri The Heroes of Olympus juga kan menjadi seri bestseller.
Bagaimana dengan J. K. Rowling? Tenang saja, aku juga suka karya-karyanya. Hanya saja, aku masih menonton film Harry Potter-nya yang fenomenal itu, belum pernah membaca novelnya. Jika ada kesempatan, aku akan membacanya. Mungkin akan lebih banyak kejutan menarik di novelnya.
Sebenarnya masih banyak penulis yang aku suka. Contohnya John Green, Stephen Chbosky, Dee, Ilana Tan, dan masih banyak lagi. Tetapi kalau aku menceritakan satu-satu di sini kau pasti akan muak membacanya, begitupun aku. Aku juga tak tahu kau akan membaca tulisan ini atau tidak, karena aku bukan peramal, buka begitu?

Kurasa sampai sini saja aku belajar untuk mengungkapkan semua ini di sini. Tak terasa memang. Aku juga tahu bahwa ini bukan apa-apa dibanding yang lainnya. Tetapi aku hanya masih belajar satu hal: Aku ingin menuliskan isi hatiku, mengungkapkan segala yang aku ingin curahkan, di sini. Itu saja.